Mendagri Ajak Para Wartawan Melihat Langsung Kondisi Gudang Kemendagri di Bogor

By Admin

nusakini.com--Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arief Fakrulloh mengajak para wartawan untuk melihat langsung kondisi gudang penyimpanan barang milik Kemendagri di Semplak Bogor. Menurut Tjahjo, ia sengaja mengajak para wartawan untuk melihat langsung, agar tidak ada informasi yang simpang siur. Sebab di media sosial informasi tentang gudang Kemendagri cenderung menyesatkan. 

"Saya mengajak teman- teman yang ingin melihat (gudang) ini loh sebenarnya, jangan di medsos saja, supaya enggak ada persepsi macam- macam. Itu kan sudah rusak, jadi jangan berspekulasi. Kami menjamin itu enggak akan digunakan untuk kepentingan apa pun. Mari kita lihat kondisi sebenarnya, gudangnya kayak apa, kondisinya kayak apa. Saya ajak ke sini supaya bisa melihat bahwa gudang ini bukan gudang KTP saja. Ada yang di medsos bilang jutaan, itu enggak benar," kata Tjahjo di Semplak, Bogor, Rabu (30/5). 

Menurut Tjahjo, program e-KTP itu sendiri mulai dilakukan sejak delapan tahun yang lalu. Dinilai dari tahun 2011. Sementara pengadaannya itu sendiri dilakukan pada 2010. Kemudian dari tahun 2011 mulai dicetak. " Nah ya yang rusak-rusaj, salah ketik salah nomor, salah alamat apa itu disimpen di sini (gudang di Semplak, Bogor), " katanya.  

Tjahjo juga menegaskan, e-KTP yang kemarin tercecer, kemudian diinformasikan macam-macam, sebenarnya adalah barang cacat atau rusak. Sehingga tak bisa disalahgunakan. KTP el yang rusak, ada yang salah ketik, salah alamat, salah nomor, salah tanggal lahir dan ada juga yang angka NIK-nya salah. 

Dan kenapa tak segera dimusnahkan, lanjut Tjahjo, pertimbangannya karena KPK belum selesai menuntaskan kasus KTP el. Pihak Ditjen Dukcapil hanya jaga-jaga, jika sewaktu-waktu itu diperlukan jadi barang bukti tambahan. Selain memang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga setiap tahun mengecek.  

"Jadi ketika di medsos isinya jutaan, ini ingin digunakan untuk Pilkada, katanya KTP warga asing, enggak ada itu. Buktinya sudah clear semua, misalnya anda mau baca semua satu-satu silahkan," ujar Tjahjo. 

Dirjen Dukcapil Zudan Arief Fakrulloh menambahkan, pemusnahan KTP el yang invalid nantinya seizin Mendagri. Kemungkinan akan dimusnahkan tahun 2019, setelah Pileg dan Pilpres selesai. Pertimbangannya, sewaktu- waktu ada yang menanyakan dimana KTP el yang dulu, pihaknya bisa menunjukkan. 

"Tapi sudah disfungsi atau tidak bisa digunakan untuk Pileg dan Pilpres atau pilkada karena sudah dipotong, sehingga tidak ada keraguan, mau dicuri, mau diambil," kata Zudan.  

Tjahjo kembali ikut menambahkan. Kata dia, kenapa KTP el invalid tak langsung dimusnahkan, karena takutnya oleh KPK masih diperlukan. Sehingga kalau ditanya, barangnya ada. " Kan boleh dong siap, walaupun KPK mungkin tidak ya tapi siapa tahu, " katanya.  

Menurut Tjahjo, ada dua jenis kerusakan KTP el. Pertama rusak fisik. Kedua karena rusak data. Misalnya ada warga sudah merekam data, kemudian KTP el dicetak di pusat, ternyata datanya salah. Tentu itu harus diganti. 

"Ya saya ganti yang benar, yang benar saya serahkan ke anda, tapi anda tidak saya sampaikan eh kemarin saya ngetik salah kan enggak, yang saya berikan kan itu yang benar kepada anda, itu penjelasan saya," kata Tjahjo. 

Terkait pernyataan Tifatul Sembiring yang mengaku pernah datang ke gudang di Bogor, dan melihat KTP el secara fisik tidak rusak, Tjahjo menjawab, yang invalid tak harus secara fisik kelihatan rusak. Fisiknya masih bagus, tapi datanya ada yang keliru, misal salah ketik dan lain-lain. Maka itu masuk kategori invalid.  

"Begini KTP el itu data identitas penduduk. Yang rusak itu tadi bisa nama salah, tanggal lahir salah, alamat mungkin keliru, nomernya atau RT- nya, RW- nya, NIK-nya mungkin kurang nol atau kurang satu itu dianggap salah, kan enggak bisa dihapus diketik lagi. Enggak bisa. Jadi tdak mesti rusak secara fisik," kata Tjahjo. 

Tjahjo juga mengungkapkan pada tahun 2011, KTP el dicetak semuanya di Jakarta. Baru pada 2014 itu ada yang dicetak di daerah. Tapi masih ada juga yang dicetak di Jakarta. 

"Sekarang saja di Pasar Minggu (kantor Dukcapil Kemendagri) orang dari Sabang sampai Merauke datang ke Pasar Minggu bisa kok nyetak hanya menunjukkan KK- nya. Database 262 juta teman-teman semua ada di kami. mau datang ke Dukcapil ini saya rusak misalnya, silahkan. Mau ganti silahkan," ujarnya.  

Yang penting, kata Tjahjo, KTP el invalid itu tak bisa digunakan. Sudah disfungsi. Tak perlu dimusnahkan total, cukup dipotong. Apalagi ada aturan dari Menkeu, barang negara itu tak seluruhnya harus dimusnahkan. 

"Cukup dipotong. Kalau sudah dipotong kan enggak bisa dipakai, mau ke bank masa bawa KTP sudah dipotong ya enggak bisa, enggak bisa dibaca lagi. Kita ikut aturan yang ada, SIM, kartu perbankan, kartu asuransi, kartu kredit, kan semua kalau sudah tak terpakai dipotong saja. Kemaren ada yang tanya loh, itu kemaren ada KTP Palembang? Lha itu emang disana diserahkannya, yang invalid memang kesini, nyimpennya disini," katanya. 

Zudan ikut menambahkan, setiap bulan dari daerah selalu saja ada yang mengirim KTP el yang invalid. Tjahjo juga membenarkan bahwa setiap bulan kadang daerah mengirimkan KTP el cacat. Biasanya dikumpulkan dulu dalam dus, baru dipaketkan ke Jakarta.  

"Ya setiap bulan bertambah. Masing-masing kabupaten atau kota kalau sudah numpuk satu kotak, satu dus kan dipaketkan ke Jakarta," katanya. 

Terkait kemungkinan gudang dibobol atau ada maling masuk, Tjahjo mengatakan kecil kemungkinan itu. Sebab gudang memang dijaga. Selama sepuluh tahun, belum terdengar ada kasus kemalingan di gudang Kemendagri.  "Ada penjagaannya kok," katanya. 

Di akhir kunjungan Zudan mengatakan, nanti bagi daerah yang mau kirim KTP el invalid, sebelum dikirim, KTP el yang sudah harus dipotong. Baru kemudian fisiknya di bawa ke Jakarta.(p/ab)